A. Deskripsi Umum
Masyarakat di setiap
daerah memiliki karateristik yang berbeda. Perbedaan tersebut tercover dalam berbagai bentuk elemen
dan segmen. Sementara ini perkembangan studi perilaku poltik mengedepankan tiga
konsep perilaku.
Pertama, perilaku
politik yang ditentukan oleh alasan-alasan rasional, seperti program, track record, serta kualifikasi personal yang dapat dilihat melalui
background akademis dan juga pengalaman kerja.
Kedua, perilaku politik yang ditentukan oleh
alasan-alasan sosiologis, seperti kesamaan ideology, kesamaan partai. Ketiga,
prilaku politik yang ditentukan oleh alasan-alasan psikologis, seperti kedekatan
dengan calon, tempat tinggal yang juga berdekatan dan lainnya.
Diferensiasi pemilih di
atas memerlukan kajian analisis lebih lanjut untuk menentukan seberapa besar
pemilih dengan alasan rasional, sosiologis, dan juga psikologis pada suatu
daerah. Dengan melakukan pemetaan perilaku
politik tersebut diharapkan calon Gubernur, Bupati, dan Walikota mampu memilih
dan menentukan strategi yang efektif pada setiap segmen.
Upaya memetakan perilaku politik masyarakat saat ini
sudah menjadi bagian integral yang harus dilakukan oleh tim sukses setiap calon
Gubernur, Bupati, dan Walikota untuk menang dan mendapatkan suara yang
terbanyak. Tanpa memetakan perilaku
politik di suatu daerah tim sukses sama seperti orang buta yang tidak
mengetahui arah serta tujuan yang hendak dicapai. Jika tujuan tersebut tidak
bisa di rancang, maka secara otomatis strategi yang hendak digunakan juga
terkendala.
Semangat meraih kemenangan dalam pilkada juga
harus direalisasikan dalam berbagai bentuk usaha strategis termasuk melakukan
kerjasama dengan lembaga survey sebagai tracking
elektabilats dan juga popularitas. Dengan survey lapangan klien akan
mendapatkan sajian data dengan tingkat presisi yang sangat mendekati realitas
sebenarnya yang terjadi dimasyarakat. Hal ini tentunya menghindari problem
klasik yang sering terjadi dalam tim sukses, seperti dukungan yang hanya
bersifat asumtif dan terkaan belaka untuk menyenangkan calon yang di
usung.
B. Data Research yang Akan
Ditampilkan
I. Karakteristik Responden
Pada tahap ini calon akan disuguhkan data terkait
karakteristik responden pilihan yang meliputi:
I.1.
Komposisi pemilih laki-laki dan wanita
Data
ini menunjukkan besarnya komposisi pemilih laki-laki dan perempuan yang diambil
secara proporsional.
I.2.
Pemilih berdasarkan usia
Data
ini menunjukkan komposisi responden berdasarkan usia yang terkategorisasi usia
17-21, 22-31, 32-41, 42-51, 52-60, >60. Usia manakah yang paling banyak
menggunakan hak pilihnya dapat terepresentasikan pada data ini.
I.3.
Pemilih berdasarkan pendidikan terakhir
Data
yang akan disajikan berupa uraian tentang pemilih berdasarkan pendidikan
terakhir yang meliputi, tidak sekolah/tidak tamat SD, tamat SD, tamat SLTP,
tamat SLTA, tamat Diploma/S1 dan tamat S2/S3. Dari data ini akan diketahui
pemilih terbesar pada segmen usia yang mana.
I.4.
Pemilih berdasarkan suku bangsa
Data
yang akan disajikan berupa pemilih berdasarkan suku yang ada atau bertempat
tinggal pada setiap daerah riset. Adapun segmentasinya adalah, suku Jawa,
Madura, Arab, Tionghoa dan lainnya. Besarnya komposisi pemilih berdasarkan suku
bangsa merupakan representasi realitas lokal dimana riset itu dilakukan.
I.5.
Pemilih berdasarkan pekerjaan
Data
yang akan disajikan berupa pemilih berdasarkan pekerjaan yang meliputi, Kuli/Buruh,
tidak bekerja, Ibu Rumah Tangga, Nelayan, Petani/Buruh Tani, Pelajar/Mahasiswa,
Karyawan Swasta, Wiraswasta, Guru/Dosen, Pedagang/PKL/Asongan, pensiunan
PNS/TNI/Polri dan terakhir PNS. Pada data yang disajikan juga akan diketahui
komposisi responden yang paling besar.
I.6.
Pemilih berdasarkan agama
Data
yang akan disajikan berupa pemilih berdasarkan agama yang meliputi, Islam,
Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan lainnya. Selain itu data juga akan
menunjukkan besarnya komposisi responden yang akan memilih berdasarkan agama.
I.7.
Pemilih berdasarkan pengeluaran
Data
yang akan disajikan berupa pemilih berdasarkan pengeluaran yang terbagi dalam,
SES E, SES D, SES C2, SES C1, SES B dan SES A. Data ini juga akan menunjukkan
besarnya kompoisisi responden berdasarkan pengeluaran.
II. Prilaku Politik Pemilih
Pada tahap ini data yang ditampilkan berupa pemetaan
prilaku pemilih berdasarkan,
II.1.
Pengetahuan pemilih terkait pilkada
Data
yang ditampilkan berupa besarnya pemilih yang mengetahui pelaksanaan pilkada
dan pemilih yang tidak mengetahui pelaksanaannya. Data
ini, setelah diolah, dapat digunakan untuk menentukan strategi rooting mass terutama pada pemilih yang
tidak mengetahui pelaksanaan pilkada. Breakdown
pemilih yang tidak mengetahui pilkada perdesa atau kecamatan akan menunjukkan
wilayah mana saja yang memiliki potensi besar pemilih yang tidak mengetahui
pilkada. Ketidaktahuan tersebut dapat juga diakibatkan minimnya sosialisasi
calon baik secara langsung maupun melalui atribut kampanye. Dengan begitu kita
dapat secara efisien menggunakan strategi yang akan digunakan.
II.2.
Preferensi partai politik
Data yang
ditampilkan berupa preferensi partai pilihan pemilih pada pilkada. Data ini
dapat dijadikan rujukan untuk melihat partai mayoritas pada suatu daerah.
Tentunya data tersebut terkait pula
dengan potensi dukungan yang akan diberikan oleh konstituen atau partisan
partai politik pada seorang calon. Selain itu, pada tampilan ini, kita juga
dapat mengukur apakah partai pengusung seorang calon sudah menjalankan mesin
partainya secara maksimal atau belum. Sehingga evaluasi periodik dapat
dilakukan oleh partai untuk semakin mensolidkan barisannya.
II.3.
Keanggotaan ormas Islam
Data yang
ditampilkan berupa besarnya pemilih pada suatu daerah berdasarkan keanggotaan
ormas Islam. Data ini penting untuk mengukur potensi dukungan pemilih
berdasarkan ormas Islam kepada seorang calon. Dengan pengetahuan tersebut kita
dapat menggunakannya sebagai strategi isu pada daerah yang secara kultural
meletakkan posisi antar ormas secara vis
a vis. Selain itu kita dapat melihat dukungan pemilih pada suatu calon
terepresentasikan pada keanggotaan ormas Islam mana.
II.4.
Karakteristik pemilih
Data yang
ditampilkan merupakan olahan data pada step
selanjutnya yang membreakdown
dukungan persegmen pada setiap karakteristik kepada seorang calon. Secara
ringkas data pada tahap ini dapat melihat dan mengukur kepada siapa potensi
dukungan pada setiap segmen tersebut ditetapkan. Seorang calon dapat mengetahui
apakah dia lebih banyak didukung laki-laki atau perempuan. Juga, dia dapat
melihat segmen pekerjaan mana yang memberikan dukungan besar kepadanya. Atau,
seberapa besar dukungan persegmen kelompok usia, agama, pengeluaran dan juga
pedidikan terakhir terakumulasikan kepadanya.
III.
Popularitas dan Elektabilitas
Data yang ditampilkan berupa data prosentase yang
mewakili popularitas serta elektabilitas seorang calon. Dengan data ini kita
dapat mengukur apakah seorang calon tersebut sudah popular dimata masyarakat
atau belum. Jika sudah, apakah dia juga memiliki elektabilitas yang tinggi di
mata masyarakat. Meletakkan posisi popularitas dan elektabilitas seorang calon
pada koridor yang berbeda, tentunya berdasarkan fakta bahwa popularitas tidak
selalu berjalan linier. Seorang yang memiliki popularitas tinggi belum tentu
memiliki elektabilitas yang tinggi pula.
Popularitas an
sich, belum, pada sebagian besar kasus, dapat membawa seorang calon menang
dalam kontestasi pilkada. Sehingga kita perlu melakukan tracking elektabilitas secara periodik yang akan ditingkatkan
dengan program, isu dan tag line yang tetap dan berbasis pada data faktual di
lapangan. Dengan membreakdownya perdesa atau kecamatan, kita dapat mengetahui
posisi elektabilitas seorang calon sebesar apa pada setiap Desa dan Kecamatan.
Hal ini akan sangat membantu calon untuk lebih fokus menggarap wilayah-wilayah
dimana dia kalah, serta memarking
wilayah-wilayah mana yang dia sudah kuat. Strategi zona marking dapat dirancang pada tahap ini.
IV.
Hal yang Disukai dan Tidak Disukai Pemilih Terhadap Calon
Data yang ditampilkan berupa rincian hal yang
terkait dengan program, sifat dan juga track
record seorang calon yang disukai dan tidak disukai oleh pemilih. Dengan
tampilan data dalam bentuk prosentase pada setiap hal yang disukai dan tidak,
dapat digunakan sebagai strategi isu yang akan melemahkan positioning lawan di tengah masyarakat. Jika seorang calon belum
memiliki isu tandingan, maka konter isu dapat ditentukan dengan bantuan data
ini.
V.
Konsistensi Pilihan Pemilih dan Alasan Berubahnya Pilihan
Data ini menampilkan konsistensi pemilih dan
alasan-alasan apa sajakah yang mendasari pemilih merubah pilihannya pada
seorang calon. Konsistensi pemilih berarti keajegan dukungan pemilih kepada
seorang calon. Seberapa besar pemilih yang konsisten mendukung dan tidak akan
merubah dukungannya kepada seorang calon dapat diketahui dengan tampilan data
ini. Sedangkan pemilih yang masih memiliki peluang untuk berpindah karena suatu
alasan, maka dalam data ini juga ditampilkan alasan-alasan makanakah yang
memiliki prosentase terbesar yang menjadi dasar pemilih untuk mengalihkan
dukungannya. Dengan pengetahuan tersebut kita dapat melakukan planning strategic sebagai upaya untuk
mendapatkan dukungan tambahan (added
forces) dari pemilih yang berubah karena alasan-alasan yang sudah kita
ketahui dan untuk itu kita penuhi.
VI.
Bentuk Kampanye dan Program
Data ini menampilkan kampanye seperti apakah yang
paling diinginkan oleh pemilih. Dengan mengetahui minat pemilih akan bentuk
kampanye ideal, akan membantu kita untuk melakukan kampanye secara efektif dan
tepat sasaran.
Demikian pula dengan program. Serapan aspirasi
pemilih akan program prioritas akan ditampilkan pada data ini. Program yang
bagus hendaknya sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pengetahuan
akan data ini dapat digunakan calon sebagai isu tambahan ketika bersosialisasi
ke suatu daerah. Karena dengan membreakdownnya perdesa atau Kecamatan kita akan
mengetahui program apakah yang menjadi prioritas masyarakat suatu Desa atau
Kecamatan.
VII.
Swing Voters
Data ini menampilkan tingkat swing voters secara
general dan atau spesifik jika dibreakdown perdesa dan Kecamatan. Pengetahuan
ini akan membantu kita untuk menyusun applicative
strategic pada wilayah di mana tingkat swing votersnya tinggi. Strategi
aplikatif tersebut dapat berkolerasi dengan pelaksanaan elemen lain seperti
bentuk kampanye dan program prioritas.
VIII.
Money Politics
Data ini menampilkan tingkat money politics secara
general dan atau spesifik jika dibreakdown perdesa dan Kecamatan. Pengetahuan
ini akan membantu kita untuk menyusun applicative
strategic pada wilayah di mana tingkat money politicsnya tinggi. Strategi
aplikatif tersebut dapat berkolerasi dengan pelaksanaan elemen lain seperti
alasan berubah pilihan yang terkait dengan money politics. Sebagai strategi
pamungkas, money politics dapat diberikan pada desa-desa yang sesuai dengan
rekomendasi hasil riset.
IX.
Rekomendasi
Tahap ini berisi kajian analitis-kritis serta
mendalam dan menyeluruh terhadap hasil riset yang akan dituangkan dalam bentuk
rekomendasi. Rekomendasi ini terkait dengan penyusunan strategi aplikatif
terkait dengan resume dari hasil riset secara umum. Maka, dengan rekomendasi
ini, calon dan tim sukses akan lebih mudah memahami data dan merancang strategi
ke depan yang harus dilaksanakan.
C. Metode Survei
Tipe Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ditetapkan untuk mengetahui
latar belakang pemilih beserta kecenderungan perilaku memilihnya, maka jenis
penelitian ini menggunakan pendekatan kuanitatif eksplanatif, yang akan
menjelaskan faktor-faktor yang berhubungan dengan pilihan masyarakat dalam
pemilihan Walikota Mojokerto tahun 2013 mendatang.
Populasi dan Sample
Populasi dalam survei ini meliputi seluruh warga
masyarakat Kota Mojokerto yang memiliki hak pilih. Mengacu pada Pemilihan Umum
tahun 2009 dengan jumlah total DPT sebesar 89.429, maka pada pemilihan
walikota mendatang ditetapkan perkiraan jumlah DPT sebesar 90.000, untuk menentukan
jumlah sampel.
Karena jumlah populasi yang cukup besar tersebut, maka
harus ditetapkan sejumlah sampel yang akan diteliti. Metode sampling yang
digunakan adalah stratified random sampling. Karena unsur
populasi berkarakteristik heterogen (unsur kewilayahan, gender, keadaan
ekonomi, agama dll), dan heterogenitas tersebut mempunyai arti yang signifikan
pada pencapaian tujuan penelitian, maka dipilih sampling dengan cara ini.
Adapun penentuan jumlah besaran sampel adalah sebagai
berikut :
90.000 x
(1,96)² x 0,5 (1-0,5)
= ------------------------------------
(90.000-1)x(0,05)² + (1,96)²x0,5x(1-0,5)
n = 297
KEC. PRAJURIT KULON
|
40.251
|
Sampling/Kelurahan
|
|
1
|
Kel. KRANGGAN
|
9.161
|
23
|
2
|
Kel. MIJI
|
6.441
|
21
|
3
|
Kel. MENTIKAN
|
5.002
|
18
|
4
|
Kel. KAUMAN
|
2.315
|
13
|
5
|
Kel. PULOREJO
|
4.702
|
16
|
6
|
Kel. PRAJURIT KULON
|
4.869
|
16
|
7
|
Kel. SURODINAWAN
|
4.085
|
14
|
8
|
Kel. BLOOTO
|
3.676
|
13
|
II
|
KEC. MAGERSARI
|
49.178
|
|
1
|
Kel. GUNUNG GEDANGAN
|
4.530
|
16
|
2
|
Kel. MERI
|
4.783
|
17
|
3
|
Kel. MAGERSARI
|
3.971
|
15
|
4
|
Kel. GEDONGAN
|
1.747
|
11
|
5
|
Kel. PURWOTENGAH
|
1.501
|
11
|
6
|
Kel. SENTANAN
|
1.924
|
11
|
7
|
Kel. JAGALAN
|
2.282
|
13
|
8
|
Kel. BALONGSARI
|
5.658
|
19
|
9
|
Kel. KEDUNDUNG
|
9.074
|
23
|
10
|
Kel. WATES
|
13.708
|
30
|
JUMLAH ( I + II )
|
89.429
|
300
|
Selain penetapan jumlah sampel dengan karakteristik
per kelurahan di atas, ditetapkan juga proporsi sampel laki-laki : perempuan
(50:50), karakteristik agama islam:non islam (9:1), serta kesukuan jawa : non
jawa (9:1).
D. Rencana Anggaran
C.I. Anggaran
untuk Tim Pengolah Data (Personil)
|
||||||
No.
|
Tenaga Ahli dan Pendukung
|
Billing rate
|
Total
|
|||
Jabatan
|
Orang
|
(Rp.)
|
(Rp.)
|
|||
1
|
Ketua Tim
|
1
|
2.000.000
|
2.000.000
|
||
2
|
Analis riset
|
1
|
1.500.000
|
1.500.000
|
||
3
|
Koordinator Lapangan
|
2
|
1.000.000
|
2.000.000
|
||
5
|
Data Entry
|
3
|
500.000
|
1.500.000
|
||
TOTAL
|
7.000.000
|
|||||
No.
|
Uraian
|
Satuan
|
Volume
|
Harga Satuan
|
Jumlah
|
|
(Rp.)
|
(Rp.)
|
|||||
1
|
Fotokopi
Kuesioner
|
Lembar
|
3600
|
200
|
720.000
|
|
3
|
Konsumsi
TIM
|
Orang
|
15
|
100.000
|
1.500.000
|
|
4
|
Transport
surveyer
|
Orang
|
10
|
100.000
|
1.000.000
|
|
5
|
HR
Surveyer
|
Kuisioner
|
300
|
30.000
|
9.000.000
|
|
8
|
Transport
Koordinator
|
orang.hari
|
2
|
200.000
|
200.000
|
|
9
|
Bantuan
pulsa Koordinator
|
Orang
|
2
|
50.000
|
100.000
|
|
10
|
Biaya
administrasi
|
500.000
|
500.000
|
|||
TOTAL
|
13.050.000
|
E. Penutup
Berlandaskan paparan di atas, kami LPKP, yang
bergerak dalam bidang research, menawarkan
kerja sama dalam bentuk survey lapangan secara periodik untuk mengetahui perilaku politik masyarakat pada
daerah tertentu, agar kita mengetahui lahan politik yang akan digarap.
Demikian proposal kami rancang sebagai bahan pertimbangan
Bapak/Ibu untuk dapat bekerjasama. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar